Seseorang pada era digital tidak hanya punya satu akun media sosial tetapi berbagai akun dengan fungsi dan isi konten masing-masing. Meskipun demikian, berbagai jenis update konten yang disajikan setiap waktu membuat pengguna sudah lelah mendapatkan berbagai informasi yang kadang tidak sesuai dengan keinginan.
Permintaan konsumen yang hanya ingin mendapatkan informasi dan konten yang disukai membuat platform media sosial terus menerus melakukan update algoritma media sosial untuk memastikan pengguna hanya mendapatkan konten yang disukai.
Di sisi lainnya, update algoritma media sosial terus dilakukan setiap saat juga harus diketahui oleh creator sehingga konten yang dibuat mendapatkan interaksi tertinggi dan menjangkau target audience yang diinginkan.
Dalam artikel ini akan dibahas tentang cara kerja algoritma media sosial agar anda bisa optimasi konten dengan lebih baik.
Contents
Apa itu Algoritma Sosial Media?
Ketika membuka akun media sosial untuk pertama kali, anda mungkin akan diberikan topik yang sedang trend dan memiliki interaksi tertinggi. Meskipun demikian, kadang rekomendasi yang diberikan tidak sesuai dengan minat dan topik yang disukai.
Seiring dengan berjalannya waktu, isi konten yang ditampilkan akan terus berubah dan hanya memperlihatkan postingan yang sesuai dengan topik-topik yang ingin dilihat.
Perubahan rekomendasi konten secara signifikan disebabkan karena algoritma media sosial yang memberikan tampilan postingan sesuai dengan aktivitas yang dilakukan setiap hari. Algoritma media sosial sendiri adalah Kumpulan data dan peraturan yang menentukan konten apa saja yang ingin dilihat oleh user pada akun media sosial.
Tidak heran jika konten satu pengguna dengan pengguna lain dapat berbeda meskipun mereka punya akun media sosial yang sama. Algoritma media sosial juga menganalisa aktiivitas pengguna dan memprioritaskan konten yang ingin dilihat oleh pengguna dan paling sering melakukan interaksi.
Jenis-jenis Algoritma Media Sosial
Berbagai media sosial yang saat ini banyak digunakan oleh pengguna internet tentu punya cara kerja masing-masing.
Ini karena setiap pengguna punya kebiasaan sendiri dalam mencari konten dan topik yang disukai serta cara melakukan interaksi dengan pengguna lain sehingga creator penting mengetahui cara kerja masing-masing algoritma media untuk mendapatkan optimasi konten yang maksimal.
1. Algoritma Facebook
Sekalipun popularitas Facebook menurun dibandingkan dengan platform lain tetapi media sosial ini masih digunakan oleh banyak orang untuk bertukar informasi tentang topik tertentu. Bukan hanya itu, beberapa Perusahaan juga menggunakan platform Facebook sebagai media promosi yang efektif di kalangan konsumennya.
Cara kerja algoritma Facebook termasuk simple dimana setiap konten dianalisa lewat algoritma yang dimiliki kemudian diberi skor dan ranking sendiri kemudian ditampilkan pada halaman utama penggunanya.
Algoritma media sosial ini bekerja berdasarkan machine learning dan data science yang mengelompokkan konten berdasarkan topik yang sama. Meta memberikan klaim bahwa kinerja algoritma Facebook berdasarkan konten yang informatif dan punya makna tersendiri untuk penggunanya.
Konten yang berisi clickbait atau menyebarkan berita palsu akan mendapatkan peringkat terendah bahkan akan jarang dilihat oleh pengguna Facebook. Tidak hanya itu, algoritma Facebook juga memberikan prioritas konten dengan beberapa pertimbangan:
- Sumber Konten: Pengguna facebook biasanya akan mendapatkan rekomendasi konten berdasarkan interaksi yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu, jika mereka sering memberikan komentar pada konten di akun pribadi, business, artis maka mereka sering mendapatkan postingan dari berbagai akun tersebut. Supaya konten anda lebih sering dilihat oleh follower yang dimiliki maka pastikan mengupload konten yang memicu interaksi dengan audiens.
- Jenis Konten: Algoritma Facebook akan memberikan prioritas konten berdasarkan jenis konten yang paling sering disukai oleh audiens sehingga penting bagi creator mengetahui jenis konten yang disukai oleh pengguna facebook karena setiap komunitas tentu punya jenis postingan yang berbeda.
- Interaksi: Facebook melihat interaksi creator dengan pengguna lain sebagai indicator kualitas konten sehingga semakin sering anda berinteraksi dengan audiens maka membuka peluang untuk mendapatkan rekomendasi Facebook untuk disebarkan ke pengguna lainnya yang belum memfollow akun anda tetapi masih punya minta pada topik yang sama.
2. Algoritma Instagram
Instagram menjadi salah satu media sosial yang banyak digunakan oleh anak muda. Ini wajar terjadi karena Instagram menawarkan konten berupa visual yang menarik minat penggunanya untuk melakukan interaksi dengan postingan yang dilihat di Instagram.
Di sisi lain, Instagram juga menawarkan berbagai fitur yang dapat digunakan untuk melakukan interaksi dengan follower yang dimiliki. Kebiasaan pengguna yang berbeda dan fitur-fitur yang variatif menjadikan Instagram punya algoritma media sosial yang berbeda.
- Interaksi: Pengguna Instagram akan sering melihat konten dari akun yang sudah diikuti atau pernah melakukan interaksi sebelumnya sehingga sangat penting bagi sebuah akun bisnis untuk aktif melakukan interaksi dengan followernya supaya konten yang dimiliki bisa menjangkau audiens yang lebih luas. Anda bisa mulai menjawab setiap komentar yang diajukan oleh audiens pada kolom komentar atau direct message. Selain itu, anda juga bisa mengupload lagi jawaban yang diberikan melalui story supaya akun anda tampak lebih aktif dan terjadi interaksi dua arah. Jika anda sering menggunakan fitur reels untuk membuat konten Instagram maka anda bisa menggunakan fitur reply question untuk melakukan interaksi dengan audiens.
- Kesukaan: Setiap pengguna Instagram biasanya hanya fokus pada beberapa topik tertentu dan sering melakukan interaksi dengan konten yang berkaitan. Semakin sering pengguna melakukan interaksi dengan topik tersebut maka konten yang serupa akan lebih sering ditampilkan pada halaman Instagram explore.
- Popularitas: Salah satu cara supaya konten lebih mudah dikenal di Instagram adalah meningkatkan kecepatan interaksi dengan audiens yang memfollow akun tersebut. Semakin sering anda melakukan interaksi dengan audiens maka akan membuka peluang untuk konten tersebut masuk ke halaman Instagram explore sehingga bisa menjangkau audiens yang lebih luas. Untuk itu, pastikan menyediakan waktu melakukan interaksi dengan audiens dengan durasi waktu tertentu supaya konten anda menjangkau pengguna Instagram yang lebih luas.
- Relevansi: Sama dengan media sosial yang lainnya, Instagram juga punya beberapa tren tertentu yang sayang untuk dilewatkan. Jika sebuah konten mengikuti tren yang sedang naik daun maka akan membuka kemungkinan postingan tersebut berada di rekomendasi yang paling atas. Sangat penting bagi creator mengetahui tren viral dengan memfollow akun-akun influencer yang punya topik yang sama supaya bisa mengetahui postingan yang sedang naik daun. Tidak hanya itu, creator juga dapat menelusuri konten yang ada di pencarian teratas Instagram explore untuk mengetahui postingan yang sedang viral.
- Konten Terbaru: Instagram akan menaikkan konten ke user berdasarkan postingan yang baru saja diupload oleh creator sehingga pengguna akan mendapatkan konten terbaru setiap mereka membuka aplikasi Instagram.
Cara kerja algoritma Instagram ini juga harus diketahui oleh creator supaya mengupload konten berdasarkan waktu aktif audience. Anda bisa mengeceknya dengan membuka fitur insight dengan rutin untuk mengetahui waktu aktif audiens yang dapat digunakan sebagai patokan untuk mengupload konten Instagram.
Tetapi jika akun anda termasuk baru di Instagram maka anda bisa mengupload konten berdasarkan waktu yang biasanya digunakan oleh pengguna untuk membuka aplikasi Instagram. Misalnya jam 8 pagi, 12 siang dan jam 7 malam dimana pengguna membuka aplikasi Instagram sebelum dan sesudah melakukan pekerjaan rutin.
Saat ini, algoritma Instagram akan menentukan waktu aktif audiens berdasarkan kebiasaan follower yang dimiliki. Instagram juga punya beberapa algoritma media sosial lain yang berlaku pada fitur-fitur yang dimiliki misalnya story, news feed atau reels yang menjadi unggulan Instagram.
3. Algoritma Twitter
Twitter menjadi media sosial yang banyak digunakan menjadi informasi terbaru di internet. Ini karena kemudahan dalam mengupload konten berupa tulisan ditambah dengan gambar yang relevan.
Twitter menggunakan algoritma media sosial yang merekomendasikan konten berdasarkan minat penggunanya sehingga ketika membuka akun Twitter, anda akan diberikan konten dari akun yang sudah difollow sebelumnya serta topik yang disukai.
Mengingat Twitter punya fitur topik yang dapat diikuti oleh pengguna untuk mendapatkan tweet dari minat yang relevan.
Sedangkan algoritma Twitter akan meningkatkan konten berdasarkan relevansi dengan topik, konten yang baru saja diupload serta jumlah interaksi yang diupload. Selain itu, semakin banyak konten yang digunakan juga akan semakin meningkatkan peluang menjangkau audiens yang lebih luas.
FAQ
Bagaimana algoritma media sosial bekerja?
-Algoritma media sosial menganalisis perilaku pengguna, seperti klik, suka, komentar, dan waktu interaksi, untuk memahami preferensi mereka. Berdasarkan analisis ini, algoritma memilih konten yang paling mungkin menarik minat pengguna dan menampilkannya di umpan berita mereka.
Apakah algoritma media sosial sama di semua platform?
-Tidak, algoritma media sosial dapat berbeda di setiap platform. Meskipun konsep dasarnya serupa, detail implementasi dan faktor yang diperhitungkan bisa berbeda-beda. Contoh platform dengan algoritma media sosial termasuk Facebook, Instagram, Twitter, TikTok, dan YouTube.